Selasa, 20 April 2021

Komunikasi Efektif pembelajaran di Era Masa Pandemi Covid-19

Komunikasi Efektif Pembelajaran di Era Masa Pandemi Covid-19

Anny Salimah
G000180130/B, Universitas Muhammadiyah Surakarta


Sumber: (silabus.web.id)   

    Komunikasi merupakan bagian terpenting yang selalu dilakukan manusia di dalam kehidupannya, demikian pun dengan pendidikan. Pada awalnya manusia tidak dapat hidup sendiri sehingga sosialisasi (bergantung kepada orang lain) juga sangat dibutuhkan. Sosialisasi disini memaksa manusia untuk saling berinteraksi antara satu orang dengan yang lainya tanpa istirahat atau jeda. Setiap orang memiliki gaya untuk berkomunikasi dengan cara mereka sendiri-sendiri. Dalam dunia pendidikan komunikasi adalah cara seorang pendidik atau guru dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran kepada peserta didik.
    wabah virus Covid-19 yang begitu cepat dari satu negara ke negara lain, dari daerah satu ke daerah lain membuat permasalahan pendidikan di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi memiliki masalah. Masalah pendidikan  Pemerintah memberikan peraturan melalui surat edaran Mendikbud RI No 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan dan No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus Disease (Covid-19). Pendidikan sangat penting bagi kita semua namun dengan adanya virus Covid-19 ini pemerintah menghimbau untuk menghentikan proses pembelajaran dari sistem tatap muka kepada seluruh siswa-siswi atau pelajar digantikan dengan sistem pembelajaran di rumah secara online atau daring dengan pembelajaran komunikasi efektif.

    Komunikasi dalam pembelajaran ini melibatkan komunikator dan komunikan untuk melakukan komunikasi. Komunikator dalam proses pembelajaran adalah guru sedangkan komunikan dalam pembelajaran untuk berkomunikasi yakni siswa agar berjalan efektif. Komunikasi efektif pada saat pembelajaran dimana penyampaian ilmu dari pengajar tersampaikan kepada siswa dengan baik dan masuk kedalam pikiran siswa yang dapat merubah atau menambahkan wawasan pengetahuan siswa. Pengajar di sini sangat berpengaruh dengan komunikasi efektif karena pengajar harus bertanggungjawab sepenuhnya kepada siswa di mana siswa belajar secara online di rumah masing-masing agar dapat memutus penyebaran virus Covid-19 ini. Seperti pada gambar berikut guru mengirimkan tugas Agama melalui sosial media yaitu WA


(Sumber: Foto Grup WA)

    Pembelajaran komunikasi efektif di masa pandemi Covid-19 dilakukan di rumah secara online ini memberikan dua dampak yang berbeda. Dampak yang pertama yakni dampak positif dan dampak yang kedua yakni dampak negatif. Dampak positif dari pembelajaran komunikasi efektif pendidikan agama islam secara online di masa pandemi yakni dapat memberikan siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide-ide, kebebasan ekspresi yang tidak muncul ketika siswa berada di sekolah dikarenakan malu, tidak terbiasa dengan teman, kurang percaya diri atau pd dan kurangnya keterampilan verbal. Sedangkan dampak negatif dari pembelajaran komunikasi efektif secara online di masa pandemi ini mungkin tingkat kemampuan kecerdasan seseorang berbeda-beda jadi jika seseorang memiliki kemampuan kecerdasan yang lebih tinggi maka daya menyerap ilmu yang diberikan dari sistem online ini biasa saja tidak ada kendala untuk memahami ilmu yang diberikan, tetapi sebaliknya jika kemampuan kecerdasan seseorang itu rendah maka untuk menyerap ilmu yang diberikan secara online itu sulit difahami didalam pikiran kita.

    Komunikasi efektif dimasa pandemi Covid-19 dapat menimbulkan dua dampak seperti yang sudah saya jelaskan, maka dari itu kita sebagai calon pengajar harus menambahkan dan mengembangkan rasa di dalam komunikasi efektif agama islam dari materi yang diberikan tidak setiap kali pertemuan membahas hal atau tema yang sama, jadi setiap pertemuan atau ganti pertemuan pengajar mengulang materi yang sebelumnya diberikan sehingga siswa mengerti dan menguasai materi tersebut. Dalama memberikan materi pada masa pandemi Covid-19 pengajar dapat menggunakan dua bentuk metode komunikasi. Yang pertama yakni bentuk metode secara komunikasi langsung (direct communication) dan yang kedua bentuk metode secara komunikasi tidak langsung (indirect communication). Dalam komunikasi bentuk metode komunikasi langsung ini merupakan komunikasi yang dilakukan secara tatap muka tanpa perantara, misalnya dalam pembelajaran ini pengajar atau guru menggunakan videocall yang dapat melihat antara muka satu dengan muka yang lain.

    Jadi pengajar atau guru secara langsung dapat memberikan materi dan memberikan arahan kepada peserta didik layaknya memberikan ajaran meteri seperti di sekolah biasa. Ketika pengajar menyampaikan materi dengan metode komunikasi langsung pengajar atau guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tidak terbelit-belit sehingga peserta didik dapat menerima materi dengan baik dan peserta didik dapat memberikan respon atau umpan balik yang baik. Yang kedua komunikasi dengan bentuk metode komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan melalui perantara, misalnya dalam pembelajaran pengajar memberikan materi melalui web, dokumen whatsapp atau yang lainnya yang menggunakan perantara.

    Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran siswa pada masa pandemi Covid-19 sangatlah harus diperhatikan karena dari jenjang pendidikan sendiri tidak dapat hanya dengan menghentikan sementara pembelajaran yang mana memiliki efek yang cukup buruk seperti contoh ditiadakannya pembelajaran tatap muka yang mana membuat siswa sangatlah susah untuk memahami tentang materi tersebut apalagi pada bagian materi yang ada bilangan angka seperti materi pada zakat dan ilmu mawaris dimana peserta didk harus memahami cara menyelesaikan soal baru dapat mengerjakan maka dari itu dengan tiadanya tatap muka peserta didik jadi kesusahan untuk belajar yang mana terdapat sebuah materi yang sulit. Sejauh ini pemerintah memberlakukan sekolah sistem online yang dilakukan di rumah, dalam proses pembelajaran komunikasi dengan bentuk metode komunikasi tidak langsung. Dalam bentuk metode komunikasi tidak langsung, tidak mungkin berjalan dengan lurus pasti ada beberapa hambatan.

Hambatan komunikasi  di era pandemi:

1. siswa mengeluh akan adanya tugas yang diberikan tidak seimbang dengan materi yang diberikan.

2. Materi yang diberikan tanpa penjelasan dari pengajar atau guru, peserta didik diperintahkan untuk memahaminya padahal belum tentu peserta didik bisa memahaminya.

3. Siswa kesusahan dalam mencari sinyal bagi rumah plosok atau daerah pedalaman yang memiliki jaringan yang jelek atau susah dari jaringan,

4. Menguras banyak kouta, karena aplikasi pembelajaran seperti google meet, dan zoom ini menguras banyak kuota dan sinyalpun harus kuat, jika sinyal ini lemah maka komunikan akan susah menangkap apa yang dijelaskan oleh komunikator seperti, suara yang terputus-putus.

5. Siswa menjadi bergantung kepada internet,

Solusi dalam komunikasi era pendami :

1. Bertatap muka melalui media pembelajaran seperti pada google meet, dan zoom. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut pengajar atau guru dapat memberikan materi secara langsung dan dapat direspon langsung oleh siswa.

Komunikasi yang dibangun dari komunikator dan komunikan mungkin cukup baik dan lancar, karena dapat memanfaatkan media sosial di masa sekarang ini yang unggul. Namun untuk pembelajaran seperti menghitung harta warisan sulit untuk diterima oleh komunikan, lebih mudah secara langsung diaplikasikan tatap muka dibanding pemberian materi secara online. 

    Pada masa pandemi Covid-19 komunikasi pembelajaran peserta didik dari rumah menggunakan berbagai cara yang sudah ditentukan oleh guru atau pengajar melalui tips seperti menulis kembali materi yang dibahas dan menonton video (pembahasan materi, video dari youtube, dan video lainnya yang terkait dengan materi pembelajaran agama Islam) untuk diambil kesimpulan serta mengerjakan tugas-tugas praktek di rumah yang membuat peserta didik atau siswa menjadi kreatif dalam menggunakan berbagai aplikasi edit video dalam berbagai smartphone dan juga menyerahkan tugas dengan cara mengirimkan foto tugas yang diberikan oleh pendidik atau guru. Terkadang peserta didik di awasi oleh orang tua pada saat proses belajar mandiri di rumah. Mengapa orangtua berpartisipai ikut mengerjakan tugas anaknya? Karena dalam hal ini peserta didik atau siswa kurang begitu menguasai atau memahami materi yang diberikan secara online sehingga orang tua ikut serta dalam membantu dalam mengerjakannya. Komunikasi efektif membangun antara komunikasi orang tua dengan anak, komunikasi dengan guru melalui media jejaring sosial Whatsapp di masa pandemi Covid-19 juga dapat membagun komunikasi langsung secara virtual atau online.

    Guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik atau siswa secara voice note (VN) atau rekaman jadi guru memberikan tugas kepada siswa melaului voice note kemudian peserta didik mendengarkan dan ada yang menirukan seperti tahfidz jadi menggunakan voice note. Video juga digunakan guru untuk menjelaskan kunci atau materi inti dan kemudian video di share kegrup whatsapp dan peserta didik atau siswa  memberikan tanggapan atau respon terhadap materi yang diberikan apakah siswa masih bingung atau sudah mengerti. Grup whatsapp orang tua digunakan untuk mengontrol peserta didik yang belum mengerjakan tugas sehingga peserta didik di rumah itu dapat dibimbing orang tua atau juga bisa orang tua mengingatkan kepada anaknya ketika belum mengerjakan tugas atua PR (pekerjaan rumah) yang sudah dateline atau jatuh tempo yang sudah ditentukan. Grup guru digunakan untuk koordinasi setiap pemberian materi kepada seluruh peserta didik atau siswa, informasi kepada orang tua dapat disampaikan melalui rapat kerja di dalam sekolaha saat ada rapat pleno atau pada saat rapat seluruh pengaja / guru. Selain whatsapp, aplikasi lain yang digunakan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 ini yaitu menggunakan bawaan dari google yakni google form.     
  (Sumber: Foto UAS Agama)            (Sumber: Foto SS siswa)

    Google form juga efektif untuk memberikan tugas kepada peserta didik maupun siswa, hampir diseluruh sekolah itu menggunakan google form itu karena sangat bermanfaat sekali untuk memberikan tugas secara terstruktur dan ada juga pemeberian waktu pengerjaan dari mulai pengerjaan sampai dengan pembatasan akhir tugasnya jadi sangat efektif. Selanjutnya yang tidak efektif yakni ketika peserta didik atau siswa kesusahan sinyal guru memberikan dispensas atau toleransi waktui tersendiri. Penilaian dari google form juga dapat dibuat oleh guru atau pengajar, di google form juga menyediakan pemberian nilai misal pada soal pilahan ganda benar nilainya satu jadi guru menilai secara objektif sesuai dengan kemampuan peserta didik, kemudian nilai itu dapat di input dengan mudah menggunakan excel setelah itu dirata-rata dengan nilai tugas yang lain dan terbaik kemudian dijadikan nilai akhir. Berikut contoh google form yang diberikan oleh guru untuk peserta didiknya mapel Pendidkan Agama Islam. Google form juga membantu guru sekarang ini saat melakukan ulangan atau pun ujian sekolah

    Komunikasi efektif yang bagaimana seharusnya dilakukan para guur atau pengajar, pengajar seharusnya melakukan tinjauan langsung kepada peserta didik mungkin lewat video call (VC), atau streaming di youtube. Sekarang ini terdapat aplikasi zoom yang memudahkan guru atau pengajar untuk meninjau langsung para peserta didik atau siswa. Selain itu guru/pengajar dapat memberikan tugas yang mungkin diberikan beserta materinya jadi siwa tau apa yang harus dipelajarinya, selanjutnya guru atau pengajar meminta bukti bahwa siswa tersebut telah belajar dengan cara memberi hasil belajarnya.

    Tentu kita mengetahui bahwa seorang guru atau pengajar tentu tidak bisa mengajar satu kelas saja tapi setidaknya jasa pengajar juga harus terus mengalir walaupun pada saat keadaan yang seperti ini di mana semua orang dibebankan pada suatu masalah pandemi Covid-19 ini, dan akhir akhir ini terdapat permasalahan dimana kegiatan belajar mengajar siswa dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas atau kejuruan akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 13 Juli namun hal tersebut lagi-lagi menjadi sebuah topik permasalahan yang mana terdapat beberapa aspek yang harus dipikirkan maka dari itu keputusan pun diubah lagi untuk ditetapkan tetap kegiatan belajar mengajar pada sistem daring di masa pandemi Covid-19.

    Komunikasi agar dapat berjalan dengan efektif pada pembelajaran di masa pandemi Covid-19 tentu saat ini menjadi jalan keluarnya hanya pada bejalar di rumah yang mana pemerintah belum mau mengadakan pembelajaran tatap muka dengan tujuan agar tidak ada lonjakan atau angka positif pasien Covid-19 dan siswa adalah harapan bangsa yang besar jadi diharapkan untuk belajar yang sedemikian rupa agar tidak ketinggalan dalam memahami materi dan pengajar pun senang dengan begitu setidaknya, kita dapat melakukan keefektifan komunikasi yang berjalan lancar tanpaa hambatan dan tinggal memikirkan kemajuannya nanti. Pengajar atau guru bisa melakukan tips dalam pembelajaran agar siswa atau peserta didik lebih kreatif, aktif, dan produktif di masa pandemi Covid-19. Pengajar atau guru dapat memilih media daring dengan bijak seperti Google Classroom, zoom, ataupun youtube yang tidak memberatkan siswa dalam pembelajaran, pengajar atau guru juga dapat menentukan jadwal yang tetap agar siswa tidak bingung, pemberian materi yang sesuai dengan kondisi seperti ini harus diberikan kepada siswa dengan situasi yang menyenangkan agar siswa atau peserta didik dapat tertarik pada pembelajran yang diberikan. Tips-tips itu harus dilakukan untuk membangun kreatifitas siswa, keproduktifitas siswa, keaktifan sisawa untuk mengasah skill (kemampuan) dan peningkatan cara pandang dalam interaksi dengan teknologi yang sudah berkambang di zaman ini dari perubahan sistem. Sistem pendidikan harus melakukan transformasi pembelajaran secara online. 

Menumbuhkan komunikasi yang baik dalam dunia Pendidikan Agama Islam

 

Dalam Islam sangat dianjurkan untuk berkomunikasi dengan efektif. Sebagaimana dikemukakan bahwa salah satu faktor keberhasilan Nabi SAW dalam menyampaikan dakwahnya adalah dengan komunikasi yang efektif. Maka demi komunikasi yang efektif harus diperhatikan isi pesan agar tidak berlebihan dan tidak terlalu singkat. Demikian pula gaya bicara ini harus dilihat dengan siapa pendidik berbicara. Sehingga lawan bicara juga menjadi penting untuk menentukan sukses tidaknya komunikasi. Seorang pendidik harus mampu tampil simpatik dihadapan peserta didiknya agar semua pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dicerna dan dipahami. Untuk itu pendidik harus bisa berbicara dengan tutur yang cenderung lembut dan tidak terlalu cepat. Hal ini akan berdampak positif pada peserta didik untuk senantiasa menerima pesan yang diberikan pendidik. 

    Semoga pandemi Covid-19 segara usai dengan kesadaran tentunya dari kita semua masyarakat yang seharusnya bisa komunikasi dengan efektif dengan media yang sudah ada dan semoga ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari musibah yang kita alami di masa sekarang ini baik hikmah positif dan hikmah negatif. Di masa pandemi Covid-19 ini, baik guru atau pengajar dan siswa.  

Terimakasih, semoga bermanfaat :)